Belajar Mindset Dari Pengalaman Monyet

Mari kita belajar lebih banyak tentang 3 buah mindset  dari sebuah riset yang dilakukan seorang professor di USA dengan objek penelitian tersebut adalah monyet. Tujuan professor melakukan riset penelitian tersebut untuk mengetahui pola pikir monyet dalam memperjuangkan sesuatu hal yang di inginkannya.

belajar mindset dari pengalaman monyet

Riset tersebut dimulai dengan memasukkan dua ekor monyet A dan monyet B ke dalam sebuah ruangan khusus. Lalu di dalam ruangan khusus tersebut di tengah-tengah ada sebuah tiang yang sangat licin jika di panjat. Di taruh lah buah pisang yang sangat banyak di ikat di ujung tiang tersebut, untuk memancing si monyet untuk memanjat ke atas.

Pada mula nya kedua monyet tersebut tidak terpengaruh oleh ujung tiang tersebut. Karena mereka masih membiasakan diri dan mengamati lingkungan yang baru.
Setelah beberapa lama mengamati lingkungan yang baru, akhirnya monyet A tertarik memanjat tiang tersebut untuk mendapatkan buah pisang yang di ikat diatas tiang. Dengan berbagai upaya monyet A mencoba berusaha memanjat tiang.

Tetapi ketika monyet A hampir mendekati ujung tiang maka sang professor tersebut menyemprotkan air ke monyet A. Sehingga monyet A langsung spontan terjatuh ke bawah. Lalu si monyet A kembali mengulangi lagi hal serupa dan professor juga melakukan hal yang sama. Hingga pada akhirnya monyet A memutuskan untuk menyerah.

Lalu giliran monyet B untuk mencoba seperti apa yang monyet A lakukan. Hal serupa juga terjadi pada si monyet B berulang-ulang, hingga pada akhirnya monyet B juga memutuskan untuk menyerah seperti yang dilakukan monyet A.

Setelah mengetahui kejadian tersebut maka sang professor memasukkan lagi satu monyet yang baru, Monyet tersebut diberi nama monyet C. Tetapi pada riset yang baru ini si professor tidak lagi akan menyemprotkan air kepada monyet yang akan memanjat tiang tersebut untuk mengambil buah pisang.

Setelah monyet C masuk, Ia melihat ada pisang diatas tiang tersebut lalu berniat untuk memanjat tiang mengambil buah pisang. Tetapi ketika monyet C tersebut hendak memanjat, tangan si monyet C tersebut ditarik oleh monyet A dan B. Dengan berusaha keras monyet A dan B memberitahukan kepada monyet C  agar tidak mengalami hal pahit yang sama mereka rasakan bila memanjat tiang tersebut.

Setelah monyet C tersebut di bujuk untuk mempercayai perkataan monyet A dan B, akhirnya monyet C memutuskan untuk tidak mencobanya.

Lalu pada riset selanjutnya sang professor memasukkan monyet D ke dalam ruangan. Setelah monyet D tersebut masuk di dalam ruangan, matanya langsung tertuju buah pisang yang berada di atas tiang tersebut.

Saat monyet D hendak memanjat tiang, maka tangannya langsung di tarik oleh monyet C agar tidak naik keatas. Dengan keras monyet C tersebut membujuk monyet D agar tidak merasakan hal pahit yang sama di rasakan monyet A dan B.

Tetapi monyet D tersebut tidak mau menghiraukan bujukan monyet C. Dengan tekad nya monyet D memanjat tiang tersebut hingga ke atas dan mampu mengambil buah pisang. Maka terheran-heran lah ketiga monyet (monyet A,B, dan C) di bawah, melihat monyet D mampu naik keatas memakan buah pisang.

Dalam percobaan terhadap ke empat monyet diatas ada tiga hal yang sangat penting untuk kita pelajari. Buah pisang kita ibaratkan sebuah impian seorang manusia dan sikap yang diambil oleh monyet merupakan hal yang sering dilakukan oleh kita semua.

Mindset yang mudah menyerah


Mindset yang mudah menyerah

Seperti yang telah dilakukan oleh monyet A dan B, bahwa mereka pada awalnya mempunyai semangat yang kuat untuk menggapai sebuah impian. Tetapi setelah berulang-ulang kali gagal maka semangat itu pun langsung pudar dan mereka langsung mengurungkan niatnya untuk tidak mencoba lagi berusaha mendapatkannya dan mencari sesuatu yang lain.

Pada akhirnya perjalanan mereka menjadi tidak fokus dan tidak terarah. Mindset seperti ini yang sering terjadi oleh sebagian besar kita. Awal yang menggebu-gebu untuk mencapai, tetapi tumbang di tengah jalan.

Mindset yang kalah sebelum melakukan



Mindset ini merupakan mindset yang sangat parah dan payah untuk seorang manusia. Seperti yang dilakukan oleh monyet C tersebut pada contoh riset diatas. Mindset yang sudah kalah dahulu sebelum melakukan.

Mereka mudah sekali di takhlukkan oleh ketakutan-ketakutan yang di pengaruhi orang lain sebelum berusaha. Karakter mindset seperti ini bisa di katakan karakter seorang  pecundang. Mereka yang Seterusnya hanya akan menjadi penonton kesuksesan orang lain.

Mindset yang tidak pernah menyerah dan percaya dengan kemampuan diri sendiri.


Mindset yang tak pernah menyerah

Pada akhirnya pemenang dari riset yang dilakukan oleh sang professor tersebut adalah si monyet D. Karakter yang tidak gampang percaya dengan pengaruh orang lain dan sangat berniat untuk berusaha menggapai  mimpi yang ingin di raih.

Mindset inilah yang di punyai oleh seorang  pemenang yang memenangkan sebuah pertandingan dalam menggapai impian. Perlu kita ingat, tak selamanya hal yang kita usahakan dan gagal. Dengan terus bertindak tidak akan seterusnya mengalami kegagalan yang sama. Pengalaman merupakan guru yang baik untuk kita bisa selangkah lebih maju. Berusahalah untuk mencoba dan terus mencoba hingga menuju pada titik kesuksesan.

Semoga dalam penjelasan riset dari ke empat monyet diatas membuat kita lebih termotivasi untuk selangkah lebih maju dalam mempunyai mindset yang benar. Pelajari, berusaha, dan jangan pernah terpengaruh oleh pengaruh buruk dari orang lain.
















Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Belajar Mindset Dari Pengalaman Monyet"